KOMISARIS UTAMA PUPUK INDONESIA INGIN PETROKIMIA TERUS TINGKATKAN RISET

Komisaris Utama (Komut) PT Pupuk Indonesia (Persero) atau PI, Bungaran Saragih melakukan kunjungan kerja ke PT Petrokimia Gresik (PG), Komut Hadir bersama Gusrizal, Direktur Inventasi PI. Rombongan disambut jajaran Direksi PG di Wisma Kebomas, pada 7 Februari 2017.

Direktur Utama (Dirut) PG, Nugroho Christijanto dalam sambutannya menyampaikan, kedatangan Komut PI ingin melihat lebih dekat ativitas riset di PG, serta apa yang telah dilakukan dilakukan oleh PT Petrosida Gresik dan PT Petrokimia Kayaku.

“Komut sangat konsen dengan kegiatan riset bagi perusahaan dimasa mendatang. Beberapa riset memang sudah dilakukan oleh PG, termasuk Petrosida Gresik dan Pertrokimia Kayaku” ujar Dirut.

Direktur Teknik & Pengembangan (Dirtekbang) PG Arif Fauzan dalam presentasinya berharap para engineering di PG maupun anak perusahaan tidak pernah lelah untuk melakukan riset. Mereka harus memiliki pandangan, “Menghasilkan itu tidak untuk sesaat”.

Lebih lanjut Dirtekbang menyampaikan inovasi Petroganik. History pupuk organik ini dimulai pada tahun 2004 dengan melakukan penelitian. Berikutnya 2005 mulai diproduksi, 2006 dan 2007 melakukan pengembangan dengan mitra, tapi tanpa subsidi. Tahun 2008 masuk skema subsidi.

Sekarang ada 140 mitra yang bekerjasama memporduksi Petroganik. Rinciannya di Jawab Timur ada 85 mitra, Jawa Tengah dan Jogja 51 mitra, Bali 3 mitra dan NTB 1 mitra. Seluruh mitra harus memproduksi petroganik sesuai standar PG. Ada uji sampling dan mutu dari lembaga independen guna mengetahui kualitas produk.

Setiap produk dilengkapi barcode. Jika ditemukan produk tidak sesuai standar, akan diketahui mitra mana yang memproduksi.

Tujuan pola kemitraan, jika semua diproduksi PG cost-nya mahal dan tidak efektif. Ini adalah inovasi marketing Mitra terbesar seluruh Indonesia.

“PG memiliki konsep pendekatkan pabrik dengan bahan baku. Konsumennya pun disekitar bahan baku, maka transportasi sangat murah”, ujar Dirtekbang.

Presentasi kedua dilakukan oleh Dirut PT Petrokimia Kayaku, Fuad Arif. Dalam presentasinya disampaikan, upaya PT Petrokimia Kayaku dalam merebut pasar pestisida adalah meningkatkan konstribusi produk pestisida paten (hanya boleh diproduksi pemilik paten) dan original. Selama ini PT Petrokimia Kayaku hanya fokus pada produk generik atau persaingan harga. Selain itu juga meningkatkan proporsi dari produk pupuk hayati.

“Saat ini PT Petrokimia kayaku memiliki produk generik sebanyak 66 produk, produk original ada 15 produk. Tapi belum memiliki produk yang paten” ujarnya

Dirut PT petrosida Gresik, Hery Widyatmoko mengungkapkan, bisnis perusahaan sekarang memang sedang mengarah ke pestisida, tapi ke depan akan fokus ke produk bio. Saat ini pestisida produk bio hanya sepuluh persen.

Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi untuk mengenal produk, yaitu demplot, serta melanjutkan pola kerjasama penelitian dengan lembaga penelitian.

Komut PI Bungaran Saragih, menilai inovasi petroganik ini adalah sesuatu yang hebat, this is a great. Namun Komut menanyakan apakah sudah dilakukan evaluasi mengenai teknis, ekonomi bisnis, sosial dan politik.

“Membersihkan kota untuk menghasilkan pupuk organik. Tapi harus bisa dilakukan evaluasi apakah menguntungkan (diterima masyarakat) dan didukung pemerintah. Petroganik ini kalau melihat fungsinya menguntungkan masyarakat,” ujar Komut.

Komut berpesan, PG maupun anak perusahaannya harus meningkatkan dana untuk riset. “ Perkuat riset, produksi dan marketing” pungkas Komut.

( http://www.petrokimia-gresik.com/News/Komut-PI-Ingin-Terus-Tingkatan-Riset )

 

KUNJUNGAN KOMISARIS UTAMA PUPUK INDONESIA KE PETROSIDA GRESIK

Masih dalam rangka kunjungan Komut PI ke Petrokimia Gresik tersebut selepas dari kunjungan ke Petrokimia Kayaku rombongan Komut PI Bungaran Saragih tiba di PT Petrosida Gresik. Kunjungan ke PT Petrosida Gresik ini penting untuk melihat sejauh mana kesiapan anak perusahaan Petrokimia Gresik dalam mendukung upaya peningkatan produksi di bidang pertanian.

Disambut Direksi dan jajaran di Kantor Utama Jalan KIG  Raya Utara, rombongan sempat berhenti di lobi perusahaan mengamati tampilan Visi Misi dan Nilai Dasar Perusahaan yang terpampang jelas ketika tamu atau undangan masuk di lingkungan kantor Petrosida Gresik. Beliau sempat berpesan tentang pentingnya untuk bersungguh-sungguh dalam mewujudkan Visi & Misi Perusahaan dan yang harus selalu di junjung tinggi adalah kerjasama antar lini.

Rombongan kemudian langsung diarahkan meninjau fasilitas produksi produk hayati di Bio Center. Satu persatu Dirut Petrosida Gresik menjelaskan tentang unit-unit produksi hayati yang sudah dimiliki Petrosida Gresik diantaranya Unit Probiotik Petrofish untuk ikan, Unit Seedtreatment Padi Potensida  dan kedelai Petrhikaphos, Unit insektisida hayati kakao Biokaosida dan yang terakhir Unit Produksi Enzim untuk kulit Petrozyme. Dalam penjelasannya, Direksi turut menyinggung terkait kendala produk bio /hayati yang “Life Time” atau umur produknya tidak mampu bertahan lama dalam penyimpanan serta faktor penerimaan pasar yang masih rendah terhadap produk hayati. “ Disini perlunya pemerintah dalam hal ini sebagai pemegang kebijkana untuk mampu mberikan perhatian yang lebih terhadap produk-produk hayati”, ujarnya.

Rombongan selanjutnya menuju lantai dua untuk meninjau fasilitas yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi Petrosida Gresik. Beliau perpesan, “Petrosida Gresik harus senantiasa memperbanyak dan melengkapi koleksi mikroba unggul yang dimiliki untuk keperluan riset dan penelitian”. Saat komut dan rombongan meninjau fasilitas pergudangan yang dimiliki perusahaan, Nampak beliau dengan seksama menyimak dan mendengar penjelasan terkait beberapa produk perusahaan yang selama ini banyak digunakan oleh petani, “Bagus kalian” ungkap Beliau sebelum rombongan melanjutkan kunjungan bertolak ke kebun persobaan dan pusat riset Petrokimia Gresik. (Lentera)

Kategori Berita: Kabar