LANGKAH Awal : Komisaris PT Petrosida Gresik Sumiyati (kiri) mendampingi Direktur Utama PT Petrosida Gresik Hery Widyatmoko saat menerima cenderamata dari Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih (dua dari kanan), Wakil Rektor IV Universitas Airlangga Junaidi Khotib

 

 

Petrosida Gresik Teken MoU Dengan Unair

 

Tentang Pendidikan, Pelatihan, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat

BERTEPATAN dengan hari jadi ke-32, PT Petrosida Gresik manandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Airlangga pada Senin (10/10) lalu. MoU mengenai pendidikan, penelitian, pengembangan, dan pengabdian masyarakat itu ditandatangani Direktur Utama PT Petrosida Gresik Hery Widyatmoko dan Rektor Unair Mohammad Nasih di Kantor Pusat PT Petrosida Gresik di Gresik.

Dirut PT Petrosida Gresik Hery Widyatmoko menyatakan, MoU tersebut merupakan langkah awal kerjasama antara pihaknya dengan Unair. “Esensi terpenting kerja sama ini di antaranya adalah pengembangan produk enzim (biokatalis) untuk industri sebagai pengganti katalis kimiayang kurang ramah lingkungan, unit pengolahan limbah, kerja sama aplikasi bioteknologi untuk mengefektifkan pemakaian pestisida dan pupuk dalam program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan,” jelasnya.

Kerja sama dengan Unair semakin melengkapi upaya PT Petrosida Gresik untuk bersinergi dengan lembaga penelitian atau universitas dalam menghasilkan produk-produk inovasi yang ramah lingkungan (go green) dan pemanfaatan bahan baku lokal. Hal tersebut diharapkan bias mendukung kemandirian bangsa.

Manajemen PT Petrosida Gresik sangat mendukung kerja sama tersebut. “Dengan adanya mitra kerja sama atau sinergi antara PT Petrosida Gresik dengan Unair, diharapkan ada link and match antara institusi penelitian atau universitas dengan industri,” ujar Hery.

Rektor Unair Mohammad Nasih mengungkapkan bahwa dengan MoU tersebut, Unair telah memiliki fasilitas pabrik serta laboratorium penelitian dan pengembangan. ”Sedangkan PT Petrosida Gresik dapat dikatakan memiliki Unair,” ujarnya.

Selama lima tahun terahir PT Petrosida Gresik telah menjalin kerja sama penelitian dan pengembangan produk berstatus komersial dengan perguruan tinggi dan balai-balai penelitian, terutama untuk produk-produk yang berbasis bio/hayati. Unit Probiotik mencakup Petrofish (probiotik perikanan), Petrochick (probiotik peternakan ungags), dan Petrobiofeed (peternakan rumansia) dengan kapasitas produksi 300 tom per tahun lisensi PT Petrokimia Gresik.

Unit Biokaosida, yakni biopestisida tanaman kakao kapasitas produksi 500 ton pertahun, lisensi Pusat Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia Bogor. Unit Petrhikaphos meliputi seed treatment pupuk hayati untuk tanaman leguminosae (kacang-kacangan), terutama tnaman kedelai dengan kapasitas produksi 75 ton pertahun lisensi Pusat Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia Bogor.

Unit Potensida, yaitu seed treatment pupuk hayatiu untuk meningkatkan efisiensi pemupukan, produktivitas, dan ketahanan terhadap penyakit pada tanaman padi dengan kapasitas produksi 150 ton pertahun lisensi Balai Penelitian Tanah Bogor. Unit enzim berupa pengembangan pabrik bio center dengan kapasitas produksi 200 ton pertahun. Saat ini baru dijalankan untuk produk enzim protease lisensi lisensi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

PT Petrosida Gresik merupakan anak perusahaan PT Petrokimia Gresik, sedangkan PT Petrokimia Gresik adalah salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero). Berdiri pada 1984,PT Petrosida Gresik mengawali produksi bahan aktif pestisida, kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasar menjadi formulator produk pestisida serta produsen pupuk dan bahan kimia. Pengembangan selanjutnya mengarah pada produk berbasis bio/hayati di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan produk enzim. 

(Terbit Jawa Pos 17 Oktober 2016 Metropolis Gresik halaman 33)

Kategori Berita: Kabar