Kembali
 
Bahan Aktif : Propikonazol 250 g/l.
Jenis Pestisida : Fungisida.
Cara Kerja : Fungisida sistemik, protektif dan kuratif.  
Formulasi : Emulsifiable Concentrate (EC).
Warna : Kuning kecoklatan
Ukuran Kemasan : 100 ml, dan 250 ml, 20 liter, 200 liter
Jenis Kemasan : Plastik PET.
No. Pendaftaran : RI. 01020120072895
Kelas bahaya WHO :  Kelas III (cukup berbahaya)
AttachmentSize
Image icon sidazol.jpg859.06 KB

KEUNGGULAN

  • Bersifat sistemik
  • Mempunyai daya basmi yang luas
  • Membasmi penyakit dari luar dan dalam
  • Efektif untuk mengendalikan berbagai jenis penyakit tanaman

DISKRIPSI

SIDAZOL 250 EC Fungisida sistemik, protektif dan kuratif berbentuk Pekatan yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur. dengan kandungan bahan aktif, yaitu Propikonazol 250 g/l.  SIDAZOL 250 ECberbentuk tepung yang dapat disuspensikan Emulsifiable Concentrate (EC) berwarna Kuning kecoklatan  yang diformulasikan untuk mengendalikan penyakit hawar upih daun Rhizoctonia solani pada pertanaman padi
Bahan aktif Propikonazol 250 g/l ditemukan pada tahun 1980 dan dalam penggolongan FRAC (Fungicide Resistance Action Committee) termasuk golongan M3, yaitu triazole. Golongan triazole merupakan fungisida yang bereaksi dan menginaktivasi kelompok sterol demethylation sel jamur yang mengakibatkan gangguan metabolisme lipid dan respirasi.
Fungisida ini tidak menimbulkan fitotoksik  pada tanaman jika digunakan sesuai petunjuk. SIDAZOL 250 EC mudah larut dalam air dan tidak mengganggu peralatan semprot. 
Kelas bahaya (WHO) termasuk dalam kelas Kelas III (cukup berbahaya) dengan keterangan pernyataan bahaya yaitu “PERHATIAN” dan warna pita piktogram pada label berwarna biru tua.
 

PETUNJUK PENGGUNAAN

  • Gunakan air lapang biasa yan tidak mengandung lumpur dan kotoran lainnya. Bila perlu siapkan air satu malam sebelum penyemperotan agar lumpur dan kotoran lainnya mengendap.
  • Waktu aplikasi pagi hari sebelum jam 9 atau sore hari setelah jam 4.
  • Lakukan penyemperotan pada waktu cuaca cerah dan diperkirakan hujan tidak turun dalam waktu 4-6 jam setelah penyemperotan.
  • Apabila ditemukan gejala serangan dan selanjutnya dengan interval 5-7 hari disesuaikan dengan tingkat serangan
  • Gunakan dosis dan volume semperot yang dianjurkan.
  • Volume semprot:  400-600 g/ha.